Kamis, 13 Juni 2013

Laporan Pratikum Urine _Biologi_

Laporan Pratikum Urine

A.        Tujuan : Untuk mengetahui kandungan zat kimia dan mengidentifikasi kelainan yang mungkin terjadi karena rusaknya alat ekresi urine.

B.        Tinjauan Teoritis
       Ginjal adalah alat ekskresi manusia yang berfungsi sebagai alat pembuang sampah nitrogen dari darah dalam bentuk urea, garam, membuang substansi asing, zat racun, dan obat. Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal untuk menjaga homeostati, urine dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine normal mengandung air, amonia, garam, urea, ion-ion seperti ion k dan senyawa NH3.
         
I.       Proses Pembentukan Urine pada Ginjal
            Prose pembentukan urine dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
a)  Filtrasi
     Filtrasi adalah proses penyaringan yang berlangsung di Glomerulus dalam badan Malphigi. Plasma yang masuk kedalam Glomerulus akan disaring kemudian ke Kapsul Bowman dan terbentuk urine primer (filtrat glomerulus) yang masih mengandung air,gula (glukosa), asam amino, garam, dan asam urat.

b)  Reabsorbsi
     Reabsorbsi adalah proses penyerapan bahan-bahan dalam darah yang masih bisa digunakan oleh tubuh setelah mengalami filtrasi. Urine primer akan meninggal Kapsul Bowman akan menuju ke Tubulus Kontortus Proksimal yang akan terjadi penyerapan yang terdiri dari air, gula hingga (80%), asam amino, zat kreatin, asam askorbat, dan ion-ion lainnya. Sebelum urine ke Tubulus Kontortus Distal, urine akan disempurnakan penyerapannya oleh Lengkung Henle yang berfungsi sama dengan Tubulu Kontortus Proksimal. Maka hasil dari reabsorbsi akan menghasilkan urine sekunder (urine tubulus).

c)  Augmentasi
     Augmentasi adalah proses penambahan ion K+, senyawa NH3, dan ion H+  pada urine sekunder didalam tubulus kontortus distal. Hasilnya berupa urine yang akan dimasukkan dalam tubulus pengumpul.
     Selanjutnya urine akan dibawa kepelvis renalis, ureter, dan akan ditampung dalam vesika urinaria (kandung kemih). Kandung kemih hanya mampu menampung urine maksimal 600 ml. Setelah urine penuh maka urine akan keluar ke saluran uretra  menuju alat kelamin (tempat keluar

urine) dan keluar tubuh. Jumlah air didalam Tubulus Kontortus Distal dikontrol oleh hormon ADH (anti diuretika hormone), jika kadar ADH banyak maka urine akan pekat dn sedikit, tetapi jika kadar ADH sedikit maka urine akan encer dan jumlahnya banyak.
     Prose pengeluaran urine melalui uretra disebut dengan urinasi. Urine normal biasanya mengandung air, amonia, garam, urea, dan zat warna urobilin. Urine orang dewasa biasanya perhari 1-2 liter, banyaknya urine dipengaruhi oleh zat diuretika (kopi, teh, alkohol), suhu, emosi, dan jumlah air yang dimasukkan.

II.      Kelainan atau Gangguan pada ginjal karena urine
     Adapun kelainanannya adalah:
a.    Diabetes insipidus, yaitu penyakit pilulusan (banyak kencing) yang terjadi akibat kekurang hormon ADH.
b.    Diabetes melitus, yaitu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula didalam darah sehingga urine yang dihasilkan masih mengandung glukosa.
c.    Albuminuria, yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya protein dan albumin didalam urine akibat kerusakan glomerulus.
d.    Poliuria, yaitu kondisi urine yang sangat encer dan berjumlah banyak karena kegagalan nefron untuk mengadakan reabsorbsi.
e.    Batu ginjal, yaitu suatu endapan garam kalsium didalam rongga ginjal,rongga ginjal, atau kandung kemih.
f.     Anuria, urine yang tidak bisa keluar sama sekli.
g.    Gagal ginjal, yaitu kegagalan suatu ginjal dalam menjalankan fungsinya.

III.    Pengobatan pada Penderita Gangguan Sistem Ekskresi (Ginjal)
       Adapun cara pengobatannya adalah:
a.      Dialisis
       Dialisis (hemodialisis atau cuci darah) merupakan salah satu metode untuk menggantikan fungsi ginjal. Pada alat dialisis untuk pasien dengan jantung normal, pemompaan darah dapat melalui alat dialisis, sedangkan untuk pasien dengan jantung tidak normal dilengkapi dengan alat pemompa darah.

b.      Pencangkokan (transplantasi) Ginjal
       Kegagalan pencangkokan ginjal sering terjadi karena adanya ketidak samaan darah dan jaringan antara penyumbang (donor) dengan penerima (resipien).sekarang, ketidaksesuaian jaringan dapat diatasi dengan penemuan silosporinyang dapat mencegah penolakan jaringan.
Ginjal yang ideal untuk donor ginjal mempunyai beberapa ciri yaitu :
-       Berasal dari pendonor berusia kurang dari 70 tahun,
-       Berfungsi dengan baik,
-       Bebas penyakit.
c.      Sering kedokter untuk mengecek keadaan sakit dan meminum obat sesuai dengan anjuran dokter.

    
C.        Alat dan Bahan
Ø  Alat
-     Tabung reaksi               3
-     Rak Tabung reaksi      1
-     Penjepit                          1
-     Mancis                           1
-     Pembakar Bunsen       1
-     Beker Glass                   3
Ø  Bahan
-     Urine
-     Larutan Biuret
-     Larutan Benedict
-     AgNO3 5%

D.        Cara Kerja
1.     -      Dimasukkan urin sebanyak 10 tetes dalam tabung reaksi
-        dicampurkan 10 tetes larutan Biuret
-        diletakkan di Rak tabung reaksi lalu amatilah perubahannya
2.     -      dimasukkan urin sebanyak 10 tetes dalam tabung reaksi
-        dicampurkan 10 tetes larutan Benedict, lalu dipanaskan dengan pembakar Bunsen yang telah hidup api selama 10 menit, amati perubahan pada urine.
3.     -      dimasukkan urin sebanyak 10 tetes dalam tabung reaksi
-        dicampurkan 10 tetes larutan AgNO3 5%
-        diletakkan di rak tabung reaksi lalu amatilah perubahannya.

E.        Tabel Hasil Pengamatn
No.
Jenis Bahan
Reaksi  Perubahan Warna / endapan
Keteranangan
1
Urine + Biuret
Hijau toska / -
Normal
2
Urine + Benedict
Coklat kemerah bataan / endapan
Kadar gula tinggi (tidak normal)
3
Urine + AgNO3 5%

Putih susu
Terdapat Klor (normal)


F.        Pembahasan Hasil Pengamatan
1.    Urine 10 tetes dicampurkan dengan Biuret 10 tetes akan menghasilkan warna Hijau Toska yang berarti didalam urine tersebut tidak mengandung protein.
2.    Urine 10 tetes dicampurkan dengan Benedict 10 tetes akan menghasilkan warna coklat kemerahbataan dan terdapat endapan yang berarti urine tersebut mengandung gula tinggi.
3.    Urine 10 tetes dicampurkan dengan AgNO3 5% 10 tetes akan menghasilkan warna putih susu dan terdapat klor jadi normal.

Jika urine yang telah diuji akan mendapatkan hasilnya masih mempunyai zat yang berguna seperti gula, protein dll maka urine tersebut tidaksehat, hal ini ditunjukkan ketika campuran urine dengan benedict menghasilkan warna hijau kemerahbataan dan mempunyai endapan maka di prediksi bahwa sistem ekskresinya terganggu atau rusak.

G.        Kesimpulan dan Saran
1.     Kesimpulan
Urine pada umumnya mengandung air, garam, amonia, urea, zat warna urine (urobilin), zat racun, dan obat. Urine yang bagus adalah yang tidak mengandung zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh seperti (protein, gula, dll)

2.     Saran
Adapun saran nya adalah untuk pelaksanaan pratikum sebaiknya pada saat mengamati warna perubahan bagi urine harus dengan sangat teliti karena setiap larutan yang beda dimasukkan kedalam urin mendapatkan hasil yang beda juga, dan lakukalah pratikum sesuai dengan petunjuk jika tidak maka akan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan atau gagal.

H.        Daftar Pustaka

Priadi, Arif. 2009. BIOLOGY @. Jakarta. Yudhistira.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

A new slot machine game from Pragmatic Play is coming to
slots 【 play Pragmatic Play luckyclub free casino games online 】 , and lots more in the library.